TUGAS KIMIA
PENURUNAN TEKANAN UAP

Disusun oleh,
FINA SILIYYA (11)
Kelas XII 3
SMA NEGERI 1 BUMIAYU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
A. Tujuan Ekperimen
Mengetahui perbedaan perubahan tekanan uap pada air murni da
larutan.
B. Kajian Teori
Apabila ke dalam suatu
pelarut dilarutkan zat yang tidak mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuh
larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Dalam
hal ini uap jenuh larutan dapat jenuh dianggap hanya mengandung uap zat pelarut.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap
jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (∆P). Jika tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P° dan
tekanan uap jenuh larutan dengan P, maka ∆P = P° – P.
Penurunan tekanan uap merupakan salah satu sifat koligatif. Penambahan
zat terlarut non volatile pada pelarut murni menurunka tekanan uap pelarut
karena pergerakan molekul pada fase cair menjadi lebih terbatas. Makin banyak partikel
zat terlarut dalam fase cair, makin teratas pergerakan partikel-partikel
pelarut, karena interaksi antar partikel semakin kuat, sehingga jumlah partikel
pelarut yang menguap makin sedikit.
C. Alat dan Bahan
1.
Dua
buah gelas
2.
Dua
buah toples
3.
Gula
pasir
4.
Sendok
5.
Penggaris
6.
Air
murnni
D. Langkah Kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan, kemudian masukkan air masing-masing 100 ml ke dalam 2 gelas
yang telah disediakan.
2.
Masukkan
1 sdm ke salah satu gelas yang telah berisi air. Kemudian aduk hingga
butiran-butiran gula terlarut.
3.
Ukur
tinggi air dan larutan dalam gelas menggunakan penggaris.
4.
Kemudian
masing-masing gelas dimasukkan ke dalam toples yang berbeda dan ditutup rapat.
5.
Tunggu/biarkan
selama kurang lebih 2 hari.
6.
Keluarkan
ke dua gelas dari dalam toples, kemudian hitung tinggi air dan larutan dalam gelas.
7.
Amati
perubahan yang ada dalam kedua gelas tersebut.
E. Tabel Pengamatan
|
Hari pertama
|
Hari kedua
|
Gelas berisi larutan gula
|
7,5 cm
|
7,3
|
Gelas berisi air murni
|
6,8 cm
|
6,5
|
F. Kesimpulan
Penambahan zat
terlarut non volatile pada pelarut murni menurunka tekanan uap pelarut karena
pergerakan molekul pada fase cair menjadi lebih terbatas. Makin banyak partikel
zat terlarut dalam fase cair, makin teratas pergerakan partikel-partikel
pelarut, karena interaksi antar partikel semakin kuat, sehingga jumlah partikel
pelarut yang menguap makin sedikit. Hal ini dibuktikan dalam percobaan diatas
bahwa perubahan tekanan uap pada air murni lebih besar dari pada larutan gula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar