Senin, 27 Juli 2020

TUGAS KIMIA PENURUNAN TEKANAN UAP


TUGAS KIMIA
PENURUNAN TEKANAN UAP

logo smansa.jpg









Disusun oleh,
FINA SILIYYA (11)
Kelas XII 3

SMA NEGERI 1 BUMIAYU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
A.    Tujuan Ekperimen
 Mengetahui perbedaan  perubahan tekanan uap pada air murni da larutan.

B.    Kajian Teori
 Apabila ke dalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Dalam hal ini uap jenuh larutan dapat jenuh dianggap hanya mengandung uap zat pelarut.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (P). Jika tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P° dan tekanan uap jenuh larutan dengan P, maka P = P° – P.
Penurunan tekanan uap merupakan salah satu sifat koligatif. Penambahan zat terlarut non volatile pada pelarut murni menurunka tekanan uap pelarut karena pergerakan molekul pada fase cair menjadi lebih terbatas. Makin banyak partikel zat terlarut dalam fase cair, makin teratas pergerakan partikel-partikel pelarut, karena interaksi antar partikel semakin kuat, sehingga jumlah partikel pelarut yang menguap makin sedikit.
    
C.    Alat dan Bahan
1.      Dua buah gelas
2.      Dua buah toples
3.      Gula pasir
4.      Sendok
5.      Penggaris
6.      Air murnni

D.    Langkah Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan air masing-masing 100 ml ke dalam 2 gelas yang telah disediakan.
2.      Masukkan 1 sdm ke salah satu gelas yang telah berisi air. Kemudian aduk hingga butiran-butiran gula terlarut.
3.      Ukur tinggi air dan larutan dalam gelas menggunakan penggaris.
4.      Kemudian masing-masing gelas dimasukkan ke dalam toples yang berbeda dan ditutup rapat.
5.      Tunggu/biarkan selama kurang lebih 2 hari.
6.      Keluarkan ke dua gelas dari dalam toples, kemudian hitung tinggi air dan larutan dalam gelas.
7.      Amati perubahan yang ada dalam kedua gelas tersebut.

E. Tabel Pengamatan

Hari pertama
Hari kedua
Gelas berisi larutan gula
7,5 cm
7,3
Gelas berisi air murni
6,8 cm
6,5

F. Kesimpulan
Penambahan zat terlarut non volatile pada pelarut murni menurunka tekanan uap pelarut karena pergerakan molekul pada fase cair menjadi lebih terbatas. Makin banyak partikel zat terlarut dalam fase cair, makin teratas pergerakan partikel-partikel pelarut, karena interaksi antar partikel semakin kuat, sehingga jumlah partikel pelarut yang menguap makin sedikit. Hal ini dibuktikan dalam percobaan diatas bahwa perubahan tekanan uap pada air murni lebih besar dari pada larutan gula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar