Rabu, 27 Juli 2016

contoh skenario film lengkap, Rapuh






RAPUH



KARYA : FINA SILIYYA





















PREMIS

Seorang Anak yang terjebak dalam kerasnya kehidupan.



SINOPSIS

Nisa 13 tahun dengan ketidaknormalan fisik terus mengais pundi-pundi rupiah untuk menopang keberlangsungan hidup dirinya dan bapaknya. Segala upaya dikerahkan untuk menunjukkan rasa bakti kepada bapaknya walaupun tekanan demi tekanan yang ia peroleh setiap waktu tidak membuat bapaknya tersadar untuk menghapus pilu hidupnya.



KARAKTERISTIK TOKOH

  1. Nisa                : kerjakeras, ulet, tekun, sabar,
                             tabah, berbakti pada orangtua
                             dan penurut.
  2. Bapak               : keras, egois, dan tidak
                          bertanggungjawab.
  3. Tasya               : sombong, tidak menghargai orang
                          Lain dan materialistik.
  4. Penjaga mini market : baik hati dan suka menolong.



SKENARIO

  1. INT. RUMAH TASYA – SIANG
    Nisa, gadis berusia 13 tahun dengan ketidaknormalan fisik sedang mengerjakan tugas matematika milik temannya, matanya tertuju pada jam dinding yang menunjuk pukul 14.30. Dengan cepat ia menyelesaikan dan berpamitan dengan Tasya yang sedang asik bermain HP.

    NISA
    “Tasya, ini tugasnya sudah selesai.” (penuh hati-hati)

Tasya  melemparkan uang ke arah Nisa, dan Nisa mengambil uang tersebut kemudian bergegas pulang.

CUT TO:



  1. EXT. JALAN KECIL DEPAN RUMAH NISA– SIANG
    Nisa dengan pakaian sekolahnya berjalan dengan cepat menuju rumahnya.
    CUT TO:

  2. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NISA – SIANG
    Bapak duduk menunggu kedatangan Nisa di depan rumah sembari mengisap rokok di tanganya. Nisa datang dengan penuh rasa tidak enak kepada bapaknya.

    BAPAK

    “Kenapa kau baru pulang?” (kesal)

    NISA

    “Maaf Pak, Nisa tadi habis  ke rumah teman. Nisa habis…”

    BAPAK

    “Habis main? Ini anak kerjanya main terus. Kau kira hidup ini tak perlu makan? Perut Bapakmu ini loh.” (Nisa terdiam)

    NISA

    “Ini Pak.” (menyodorkan uang)

    BAPAK

    “Bagus. Cepat sana ganti baju.” (Nisa masuk ke dalam rumah)

Ketika Nisa masuk ke dalam rumah, sebuah kertas terjatuh ke tanah tanpa disadarinya dari saku Nisa. Bapak yang penasaran dengan isi kertas tersebut akhirnya membukanya. Kertas tersebut berisi nilai ulangan Bahasa Indonesia. Bapak melihat tempat duduk depan rumah dan teringat dengan masa lalu.

FIDE IN:



  1. EXT. KURSI DUDUK DEPAN RUMAH NISA – SIANG

Nisa berpakaian seragam SD sedang duduk dan berbincang dengan Bapaknya.

NISA

“Pak, Nisa mau ngelanjutin sekolah. Kata orang, orang yang sekolah tinggi pasti akan punya uang. Nanti kalau Nisa punya uang, apapun yang Bapak minta pasti Nisa berikan.” (Bapak mengangguk-ngangguk sembari tersenyum)

FIDE OUT:



  1. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NISA – SIANG
    Bapak melihat kertas ulangan Bahasa Indonesia yang tadi terjatuh dari saku Nisa kemudian meremas kertas tersebut dan membantingnya dengan kesal serta bergegas memasuki rumah. Beberapa saat kemudian Bapak keluar rumah dan membakar tas sekolah milik Nisa di halaman rumah. Setelah tas di bakar, Nisa keluar rumah dan menghampiri Bapaknya.

    NISA
    “Jangan Pak.. Kenapa Bapak melakukan ini semua? Nisa masih ingin sekolah Pak… Pak, kenapa Pak?” (menangis)

BAPAK

“Percuma kau sekolah. Untuk apa kau sekolah kalau hanya nilaimu dua puluh. Itu hanya membuang-buang uang saja.” (kesal)

NISA

“Nisa tidak pernah mendapatkan nilai dua puluh Pak, nilai ulangan Nisa sembilan puluh.” (menangis)

BAPAK

“Jangan berbohong. Itu buktinya.” (menunjuk buntelan kertas)

NISA

(Nisa membuka isi buntelan kertas) “Lihatlah Pak, ini punya Tasya bukan punya Nisa Pak” (menunjukan pemilik kertas kepada Bapak)

BAPAK

 “Percuma kau tangisi tas dan bukumu itu. Sudah sana cari uang.” (Bapak pergi meninggalkan Nisa)

Nisa menangis memandangi api yang semakin melahap habis tas sekolah miliknya. Lantas Nisa masuk rumah untuk berganti pakaian karena  teringat harus mencarikan uang untuk bapaknya.

CUT TO:



  1. EXT. PINTU DEPAN RUMAH NISA – SIANG
    Nisa keluar rumah untuk mencari uang dengan pakaian yang sudah biasa ia gunakan untuk mencari uang.

CUT TO:



  1. EXT. EMPERAN DEPAN MINI MARKET – SORE
    Nisa memasuki emperan mini market untuk kemudian duduk di depan pintu mini market dengan sebuah wadah di tanganya. Beberapa saat kemudian datanglah seseorang yang memasuki pintu mini market dan menabrak duduk Nisa karena terburu-buru. Penjaga toko mini market kemudian membantu merapikan uang Nisa yang tercecer.
    CUT TO:

  2. EXT. KURSI DUDUK HALAMAN RUMAH NISA – SORE
    Bapak duduk sembari membuka tutup botol minuman beralkohol dan menuangkan minuman tersebut ke sebuah gelas untuk kemudian meminumnya.
    CUT TO:

  3. EXT. – EMPERAN MINI MARKET – SORE
    Penjaga mini market membantu Nisa untuk meninggalkan emperan mini market.

CUT TO:



  1. INT. RUMAH NISA- MAGRIB
    Bapak meminta semua uang yang sudah Nisa dapatkan seperti yang sudah dilakukan setiap hari.

    BAPAK

    “Mana uang hari ini? Mana?” (tegas)

Nisa mengambil uang dari saku lantas memberikan uang tersebut kepada bapaknya, diikuti Bapak mendorong Nisa hingga terjatuh.





Bumiayu, 6 Juni 2016

Selasa, 26 April 2016

laporan praktikum kimia hidrolisis garam



KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM

HIDROLISIS GARAM











  



































Disusun oleh Kelompok 2



  • Devika Niandita Safitri            (05)
  • Fina Siliyya                             (11)
  • Iza Rizanti                                (14)
  • Sarah Febiana Kusuma            (31)
  • Saskia Niki Ulhaq                    (32)

    Kelas XI.3



    SMA NEGERI 1 BUMIAYU
    TAHUN PELAJARAN 2015/2016
    Hidrolisis Garam



  1. Tujuan
           Dalam kegiatan praktikum yang kami laksanakan bertujuan untuk mengetahui sifat asam-basa suatu garam.

  2. Landasan Teori
           Hidrolisis merupakan istilah untuk beraksinya suatu zat dengan air. Pada bagian ini, akan dibahas hidrolisis larutan garam. Larutan garam ada yang bersifat netral, asam ataupun basa. Sipat asam-basa suatu garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hidrolisis dan larutannya bersifat netral, contoh garam jenis ini adalah NaCl, KCl, dan Na2SO4. Dalam air, ion-ion garam tersebut tidak bereaksi satu sama lain. Contoh reaksi ionisasinya:
                     NaCl → Na+ + Cl-
                     H2O  → H+ + OH-
           Larutan tersebut bersifat netral karena konsentrasi ion H+ dan OH- sama. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam larutan akan bersifat basa karena mengalami hidrolisis sebagian. Contoh garam ini adalah CH3COONa dan KCN. Dalam air, ion negatif dari garam akan bereaksi dengan ion H+ membentuk asam lemah sehingga kesetimbangan terganggu. Contoh reaksi ionisasinya:
                     KCN  → K+ + CN-
                     CN + H2O → HCN + OH
           Ion H+ bereaksi dengan ion CN- membentuk HCN, sedangkan K+ tidak bereaksi dengan OH- sebeb KOH basa kuat. Karena terjadi kelebihan ion OH-, menjadikan larutan tersebut bersifat basa.
           Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan bersifat asam karena mengalami hidrolisis sebagian, contohnya adalah NH4Cl. Dalam air, NH4Cl akan terionisasi dan ion NH4+ yang dihasilkan akan bereaksi dengan air, sedangkan ion Cl- tidak akan bereaksi dengan air sebab berasal dari asam kuat. Reaksi ionisasinya adalah:
                     NH4Cl → NH4+ + Cl-
                     NH4+ + H2O → NH4OH + H+
           Kelebihan ion H+ dalam larutan NH4Cl menyebabkan larutan bersifat asam.
           Garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, misalnya NH4CN di dalam air akan mengalami hidrolisis total. Reaksi yang terjadi adalah:
                     NH4CN → NH4+ + CN-
                     NH4+ + H2O → NH4OH + H+
                     CN + H2O → HCN + OH-
           Banyaknya ion H+ dan ion OH- bergantung pada harga Ka dan Kb asam lemah dan basa lemah pembentuknya.

    Ada empat jenis garam, yaitu :

  1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl, K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral).
  2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam).
  3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa).
  4.  Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna).

            Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka dan Kb Harga pH pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah tidak bergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam dan basa pembentuknya.

  • Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)
  • Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)
  • Jika Kb < Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)

              Beberapa identifikasi yang menandakan jika suatu larutan bersifat asam atau basa, yaitu:

  • Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat asam.
  • Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami perubahan warna, yaitu berwarna biru, maka larutan tersebut bersifat basa.
  • Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat basa.
  • Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami perubahan warna, yaitu berwarna merah, maka larutan tersebut bersifat asam.
  • Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada larutan netral, maka kartas lakmus tidak akan mengalami perubahan warna, tapi tidak bersifat asam ataupun basa.


3. Alat dan Bahan
Dalam kegiatan praktikum kali ini, kami menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

  1. Alat

    • Pelat tetes
    • Pipet tetes

  1. Bahan

  • Larutan (NH4)2SO4
  • Larutan NH4Cl
  • Larutan CH3COONa
  • Larutan Al2(SO4)3
  • Larutan Na2CO3
  • Larutan NaCl
  • Kertas Lakmus Merah dan Lakmus Biru

4. Cara Kerja

  1. Siapkan pelat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah dan lakmus biu pada setiap lekukan.
  2. Tetesi kertas lakmus pada lekuan satu dengan (NH4)2SO4, lekukan dua dengan NH4Cl dan seterusnya sampai semua larutan teruji dengan kertas lakmus.
  3. Amati perubahan kertas lakmus.
  4. Isilah table pengamatan berikut.

Tabel Pengamatan

Larutan garam
Basa pembentuk
Asam pembentuk
Sifat
Kertas lakmus
Rumus kimia
Kuat/
lemah
Rumus kimia
Kuat/
lemah
merah
biru
(NH4)2SO4
NH4OH
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam
Merah
Merah
NH4Cl
NH4OH
Lemah
HCl
Kuat
Asam
Merah
Merah
CH3COONa
NaOH
Kuat
CH3COOH
Lemah
Basa
Merah
Biru
Al2(SO4)3
Al(OH)3
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam
Merah
Merah
Na2CO3
NaOH
Kuat
HCO3
Lemah
Basa
Biru
Biru
NaCl
NaOH
Kuat
HCl
lemah
Netral
Merah
Biru


5. Bahan Diskusi

  1. Berdasarkan percobaan diatas, kesimpulan apakah yang dapat anda ambil tentang sifat larutan garam di dalam air?
    Jawab : sifat larutan garam dalam air ada tiga macam yaitu netral, basa dan asam. Yang bersifat netral adalah NaCl, yang bersifat basa adalah
    CH3COONa, Na2CO3, dan yang bersifat asam adalah (NH4)2SO4, NH4Cl, Al2(SO4)3
  2. Adakah hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam di dalam air? Jelaskan.
    Jawab :- Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat larutannya dalam air bersifat netral.
    - Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah larutannya dalam air bersifat basa.
    - Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat larutannya dalam air bersifat asam.


6. Kesimpulan
  1. Berdasarkan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa sifat larutangaram dalam air ada tiga macam yaitu netral, basa dan asam. Yang bersifat netral adalah NaCl, yang bersifat basa adalah CH3COONa, Na2CO3, dan yang bersifat asam adalah (NH4)2SO4, NH4Cl, Al2(SO4)3. Hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam di dalam air adalah sebagai berikut :

  • Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat larutannya dalam air bersifat netral.
  • Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah larutannya dalam air bersifat basa.
  • Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat larutannya dalam air bersifat asam.

7. Lampiran